Book Review: The Perfect Charm oleh Dy Lunaly

Desember 23, 2017



Judul: The Perfect Charm
Penulis: Dy Lunaly
Penerbit: Histeria
Tebal: 436 halaman
ISBN: 9786026673848 

 ☀️☀️☀️

Blurb:
Dewasa berarti terpaksa meninggalkan kenyamanan yang memabukkan dan berkenalan dengan kesedihan serta ketidaksempurnaan. - Dhe

Dhe memiliki kehidupan yang sempurna. Menawan, mapan, berprestasi, dan terkenal. Tidak ada yang menyangka di balik itu semua Dhe menyimpan sebuah rahasia yang menjadi alasan dia membentengi diri dari cinta. Sejak itu Dhe memutuskan untuk melupakan cinta, apalagi pernikahan.

Hingga dia bertemu Satria.


Review:
The Perfect Charm dulunya merupakan salah satu novel Wattpad yang sebelumnya berjudul (Un)Completed. Ada yang udah pernah baca? Kalau aku sih belum😂. Wattpad-ku sudah berdebu, btw.

Bercerita tentang Dhe, seorang desainer perhiasan terkenal yang menyimpan masa lalunya. Dhe tidak percaya cinta setelah kejadian 10 tahun yang lalu itu. Hidupnya aman-aman saja setelah itu, dengan pekerjaan yang sukses, membuatnya bolak-balik ke luar negeri dan populer. Namun, perasaan Dhe tergoyahkan karena ia bertemu dengan seorang fotografer bernama Satria.

Pas awal baca, kita langsung dipertemukan sosok Dhe yang ternyata memiliki konflik dan menyimpan rahasia. Bacanya ngalir banget! Aku nonstop baca sampai malam loh😂.

“I miss the girl you used to be. Lo yang ketawa tanpa takut, yang selalu ngelakuin semua yang lo pengin tanpa mikirin pendapat orang lain, lo yang tahu kalau cara terbaik untuk hidup adalah denhan menikmatinya.” – Ahsan, hlm 158

Cerita tidak hanya fokus kepada Dhe dan dambaannya Satria, ada Ahsan Putra Dewantara. Ahsan ialah sepupu laki-laki Dhe yang berprofesi sebagai Arsitek. Ahsan yang biasanya gonta-ganti cewek, tiba-tiba tobat jadi playboy karena seorang cewek, lho (padahal ceweknya cuek banget ke dia)! Aku suka banget dengan karakter Ahsan. Walaupun berumur 5 tahun lebih tua dengan Dhe, pria ini caring banget. Ahsan selalu menawarkan dirinya menjadi tempat curhat Dhe. Walaupun kadang sifatnya ngeselin, tapi perkataannya itu ada benarnya juga, loh.

Bukan hanya bercerita tentang percintaan Dhe dan Satria yang emosional, buku ini juga dibumbui kisah persahabatan, dan masalah-masalah keluarga yang dapat membuat pembaca emosional juga. Penulis sangat-sangat berhasil membawa emosi pembaca naik-turun bagaikan sedang naik roller coaster!

 “Berapa bulan cukup untuk aku kenal kamu. Aku peduli kamu. Aku cinta sama kamu!” — Satria

Well, menurutku konflik di cerita ini terbilang cukup berat. Dari awal cerita, pembaca langsung diberi konflik mengenai love life-nya Dhe, juga hubungannya yang merenggang dengan mama dan kakaknya.

Love life-nya Dhe pun menjadi tambah berat, ribet, dan parah, saat dia ketemu dengan Satria. Ok, mungkin itu agak berlebihan. Tapi kekurangan Dhe memang mengubah kepribadian dia terhadap cinta. Hingga dia bertemu Satria. (Kenapa kalimat yang itu aku ulang-ulang?). Sebagai desainer perhiasan yang terkenal, Dhe bersikap profesional saat pertama kali bertemu dengan Satria. Kalem. Tapi, kelanjutannya? Nyesek-nyesek-nyess, gitu/😂.

Hard to explain. Intinya: semakin membalik halaman, semakin kebawa "emosi".

Uniknya, hampir di setiap akhir fragment, selalu diselipkan kutipan-kutipan yang sangat menyentuh dan kerap menampar pembaca karena kata-kata itu ada benarnya. So relatable, eh? Malah, di setiap isi fragment juga banyak kalimat yang bisa dikutip dan bikin pembaca baper.

Kekurangannya, masih ditemukan beberapa typo. Tapi masih bisa dibawa santai, kok.

Sangat direkomendasikan untuk pembaca yang suka romance! Tapi karena konfliknya dewasa, jadi harus 18+ dulu ya. Kalau kamu masih underage, boleh beli, tapi bacanya pas ultah ke 18. Okay?😉😉

Nah, biar tambah penasaran, aku kasih cuplikan beberapa quotes!
Kejadian yang dulu jangan kamu jadiim alasan untuk nutup diri sama cinta. You need love.

Sejak kapan orang harus sempurna untuk boleh bahagia?

Berapa lama waktu yang aku butuhkan untuk mempersiapkan hati kembali patah?

Setidaknya sekali dalam hidup kita pasti akan sampai di titik yang memaksa kita memikirkan ulang semua yang terjadi dalam hidup termasuk keputusan-keputusan yang pernah kita ambil.

Cinta tidak pernah memaksa. Cinta tidak pernah dipaksakan.

Berkatnya, aku menemukan sempurna dalam ketidaksempurnaanku.


Terima kasih untuk (instagram) @readersquad.id, @anakhebat_buku dan kak @dylunaly! Sampai jumpa di Book Tour selanjutnya ❤☀️☀️☀️

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.